Langsung ke konten utama

Soto Banjar "Kuin Abdhu", soto yang melegenda

Soto Banjar
Soto Banjar sebenarnya adalah kuliner khas suku Banjar, yang banyak berdomisili di Banjarmasin. Namun karena banyak orang Banjar yang bermigrasi ke Kalimantan Timur, maka tak heran bila banyak ditemukan penjual Soto Banjar di Balikpapan. Salah satu yang berhasil menjadi legenda adalah Soto Banjar "Kuin Abdhu".

Letaknya sangat strategis di tepi jalan raya, namun tempat parkirnya yang sulit, khususnya bagi Anda yang menggunakan kendaraan roda empat, karena letaknya tepat pada posisi putaran arah (U turn). Tempatnya juga tidak terlalu besar, hanya ada enam meja panjang dengan kursi plastik yang dapat menampung kira-kira 50-60 pengunjung. Itulah sebabnya rumah makan ini tampak selalu penuh dan ramai, khususnya pada jam-jam makan.

Menu  tidak banyak, hanya tersedia Soto Banjar, Nasi Sop dan Sate Ayam. Soto Banjar adalah sepiring ketupat yang diberi suwiran ayam, so-un, potongan telur ayam, potongan perkedel, dan diguyur kuah soto lalu ditaburi bawang goreng. Sedangkan Nasi Sop, sepiring nasi putih dihidangkan bersama semangkok kuah soto berisikan suwiran ayam, so-un, potongan telur ayam, potongan perkedel dan ditaburi bawang goreng. Di atas meja tersedia kecap, sambal dan potongan jeruk nipis. Pasangan untuk menyantap Soto Banjar dan Nasi Sop adalah sepiring Sate Ayam, daging ayam dengan potongan tebal yang diberi sambal kacang.

Sate Ayam
Soto Banjar "Kuin Abdhu" terkenal gurih kuahnya, porsinya sedang, sehingga bagi mereka yang jagoan makan, dipastikan akan tambah satu piring lagi. Harganya tidak menguras kantong Anda, makan bertiga termasuk minum, hanya seratus ribu Rupiah.

Jadi, bila Anda sedang berkunjung ke Balikpapan, sempatkan untuk mencicipi Soto Banjar "Kuin Abdhu" yang melegenda. Alamatnya :

Soto Banjar "Kuin Abdhu",
Jl. A Yani No.01 RT 049, Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah, Balikpapan
Jam buka : 08.00-22.00 WITA

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie Siantar di Balikpapan

Balikpapan sebagai kota pendatang, tentu berbagai ragam kuliner bisa dicari disini. Salah satunya adalah kuliner asal pulau Sumatera, tepatnya kota Pematang Siantar. Pematang Siantar atau yang lebih sering disebut Siantar, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Medan, memang memiliki kuliner khas, salah satu yang cukup terkenal adalah Mie Siantar. Mie Siantar paling beken di Siantar adalah Awai dan Kok Tong. Berbeda dengan Mie Siantar ditempat asalnya, Mie Siantar di kota Balikpapan cukup aman bagi mereka yang tidak menyantap makanan non halal, karena Mie Siantar disini benar-benar 100% halal. Sama sekali tidak menggunakan daging babi maupun minyak babi. Mie Siantar menggunakan mie yang dibuat sendiri, cukup tebal, dibumbui dengan khas, dan disajikan bersama setengah butir telur rebus, sayur sawi, daun bawang, bawang goreng dan potongan daging ayam yang tidak pelit. Pangsit disajikan bersama kuah pada mangkok kecil terpisah. Mie Siantar Balikpapan Baru, Jl. MT Haryono, Bal...

Di Balikpapan ada Salome, Makanan Apakah Itu ?

Ketika saya mau meninggalkan Pasar Segar, Balikpapan tepat di hook di sebelah gerai Martabak Markobar, terdapat sebuah gerai "Salome Gledek" yang menjual Salome. Memang beberapa waktu di Balikpapan, saya sering mendengar lewat siaran radio yang membahas mengenai kuliner Salome ini, sehingga membuat saya jadi penasaran apa sih Salome ini ? Yang pasti Salome dalam konotasi ini bukanlah nama puteri penari cantik yang dimanja oleh Raja Herodes sehingga minta kepala Yohanes Pembaptis. Guna menghapus rasa penasaran saya lalu mampir sejenak dan melihat apa itu Salome. Ternyata Salome adalah nama lain dari pentol bakso yang pernah ngehitz juga di Surabaya. Salome bentuknya bulat, terbuat dari tepung kanji, terigu dan daging, disajikan bersama saus kacang, saus tomat dan kecap. Menurut kisah penyiar radio, makanan Salome ini mulai marak di Balikpapan pertama kali dijajakan pak le (panggilan untuk abang-abang di Balikpapan) dengan sepeda di lapangan Merdeka, Balikpapan yang sela...

Depot Simpang Empat, Mantao dan Sapi Lada Hitam

Rumah makan ini tergolong rumah makan chinese food tempo dulu, bentuknya sangat sederhana, seperti layaknya rumah makan chinese food dengan dua wajan di bagian depan untuk mengolah masakan, lalu ada bagian untuk mempersiapkan bahan-bahan, dan ada bagian kecil dimanfaatkan sebagai kasir. Meski rumah makan sederhana, tampak ada paling tidak empat mesin EDC, jadi kalau Anda kahabisan uang di dompet, silakan gunakan kartu kredit Anda. Dan bagian lain dari rumah yang tidak terlalu luas ini dimanfaatkan untuk meja dan kursi makan. Bagian selasar rumah juga dimanfaatkan untuk meja kecil dengan dua kursi, disediakan bagi mereka yang hanya datang sendiri atau berdua. Di bagian belakang rumah makan, tampak tumpukan doos yang cukup banyak, rupanya rumah makan ini sudah terkenal sejak dulu dengan mantao-nya, yang terkenal enak dan renyah, ada dua macam mantao yang dijual mantao goreng dan mantao kukus. Ke dua jenis mantao ini sering dibawa pulang sebagai buah tangan oleh para pengunjung ko...