Langsung ke konten utama

Coto Makassar dan Sop Saudara di Klandasan Balikpapan

Sop Saudara
Lokasi kuliner ini terletak di tepi pantai, tepatnya di dalam pasar tradisional Klandasan di pusat kota Balikpapan.Terdapat sederetan gerai penjaja coto Makassar, kebanyakan milik H. Kasim dan lainnya milik Daeng Judding dan penjual Sop Saudara satu-satunya.

Coto Makassar, saya sudah pernah menyantapnya, termasuk ditempat aslinya di Makassar, sedangkan Sop Saudara tampaknya unik, maka kami memasukki gerai yang menjual Sop Saudara.

Kota Balikpapan adalah kota bagi para perantau, dari Manado, Banjar, Jawa Timur, juga Makassar. Para penjaja Coto Makassar di pasar Klandasan rata-rata berasal dari Bone.

Apa beda Coto Makassar dan Sop Saudara ?

Secara sepintas hampir sama, karena saat memesan hanya ditanya mau daging semua atau campur, campur disini maksudnya campuran daging dan jeroan. Bila Coto Makassar berupa masakan berkuah kuning dengan bumbu khusus yang dihidangkan bersama irisan daging dan jeroan, di dalam sebuah mangkok. Lazimnya disantap dengan buras atau ketupat, meski bisa saja disantap dengan nasi putih. Sedangkan Sop Saudara berupa irisan daging dan jeroan, yang dicampur dengan bihun putih dan perkedel kentang, lalu disiram dengan kuah kuning serupa. Lazimnya dihidangkan bersama sepiring nasi putih.

Coto Makassar Klandasan Balikpapan
Coto Makassar
Kuliner khas Makassar ini enak disantap di pagi hari sebagai menu sarapan, meski pada kenyataannya gerai-gerai ini buka dari jam 07.00-23.00 WITA, sambil melihat ombak yang berlarian menuju pantai atau nelayan yang sedang pulang melaut. Harga Coto Makassar hanya Rp. 25.000,- termasuk ketupat dan minum teh hangat, sedangkan Sop Saudara dibanderol Rp. 30.000,- bersama sepiring nasi putih dan segelas teh hangat.

Coto Makasssar dan Sop Saudara
Jl. Jendral Sudirman No. 69, Klandasan Ilir, Balikpapan.

(sg/25062017)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie Siantar di Balikpapan

Balikpapan sebagai kota pendatang, tentu berbagai ragam kuliner bisa dicari disini. Salah satunya adalah kuliner asal pulau Sumatera, tepatnya kota Pematang Siantar. Pematang Siantar atau yang lebih sering disebut Siantar, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Medan, memang memiliki kuliner khas, salah satu yang cukup terkenal adalah Mie Siantar. Mie Siantar paling beken di Siantar adalah Awai dan Kok Tong. Berbeda dengan Mie Siantar ditempat asalnya, Mie Siantar di kota Balikpapan cukup aman bagi mereka yang tidak menyantap makanan non halal, karena Mie Siantar disini benar-benar 100% halal. Sama sekali tidak menggunakan daging babi maupun minyak babi. Mie Siantar menggunakan mie yang dibuat sendiri, cukup tebal, dibumbui dengan khas, dan disajikan bersama setengah butir telur rebus, sayur sawi, daun bawang, bawang goreng dan potongan daging ayam yang tidak pelit. Pangsit disajikan bersama kuah pada mangkok kecil terpisah. Mie Siantar Balikpapan Baru, Jl. MT Haryono, Bal...

Di Balikpapan ada Salome, Makanan Apakah Itu ?

Ketika saya mau meninggalkan Pasar Segar, Balikpapan tepat di hook di sebelah gerai Martabak Markobar, terdapat sebuah gerai "Salome Gledek" yang menjual Salome. Memang beberapa waktu di Balikpapan, saya sering mendengar lewat siaran radio yang membahas mengenai kuliner Salome ini, sehingga membuat saya jadi penasaran apa sih Salome ini ? Yang pasti Salome dalam konotasi ini bukanlah nama puteri penari cantik yang dimanja oleh Raja Herodes sehingga minta kepala Yohanes Pembaptis. Guna menghapus rasa penasaran saya lalu mampir sejenak dan melihat apa itu Salome. Ternyata Salome adalah nama lain dari pentol bakso yang pernah ngehitz juga di Surabaya. Salome bentuknya bulat, terbuat dari tepung kanji, terigu dan daging, disajikan bersama saus kacang, saus tomat dan kecap. Menurut kisah penyiar radio, makanan Salome ini mulai marak di Balikpapan pertama kali dijajakan pak le (panggilan untuk abang-abang di Balikpapan) dengan sepeda di lapangan Merdeka, Balikpapan yang sela...

Depot Simpang Empat, Mantao dan Sapi Lada Hitam

Rumah makan ini tergolong rumah makan chinese food tempo dulu, bentuknya sangat sederhana, seperti layaknya rumah makan chinese food dengan dua wajan di bagian depan untuk mengolah masakan, lalu ada bagian untuk mempersiapkan bahan-bahan, dan ada bagian kecil dimanfaatkan sebagai kasir. Meski rumah makan sederhana, tampak ada paling tidak empat mesin EDC, jadi kalau Anda kahabisan uang di dompet, silakan gunakan kartu kredit Anda. Dan bagian lain dari rumah yang tidak terlalu luas ini dimanfaatkan untuk meja dan kursi makan. Bagian selasar rumah juga dimanfaatkan untuk meja kecil dengan dua kursi, disediakan bagi mereka yang hanya datang sendiri atau berdua. Di bagian belakang rumah makan, tampak tumpukan doos yang cukup banyak, rupanya rumah makan ini sudah terkenal sejak dulu dengan mantao-nya, yang terkenal enak dan renyah, ada dua macam mantao yang dijual mantao goreng dan mantao kukus. Ke dua jenis mantao ini sering dibawa pulang sebagai buah tangan oleh para pengunjung ko...