Menjajakan
makanan dalam bentuk angkringan rupanya sedang naik daun di kota minyak
Balikpapan. Di beberapa tempat saya menemukan konsep angkringan, dua
diantaranya di Pasar Segar, dan di dua hotel: Grand Tjokro dan Sagita.
Salah
satu angkringan di Pasar Segar yang sempat saya kunjungi mengusung nama
Rea Reo. Rumah makan angkringan ini hanya buka di malam hari dari jam
18.00 - 22.00 WITA.
Menempati
bagian hook di depan cafe Lopecoffee, dengan tempat duduk lesehan dan
meja kursi di lahan parkir. Pelanggan datang dan diberikan piring bambu
dengan alas kertas makan, lalu memilih nasi kucing dengan variasi isi
tempe, sambal hati, teri, orak arik telur, rica dan lain-lain.
Setelah
itu mulai memilih lauk, mulai dari mendoan, tahu tempe bacem, sate
usus, sate hati, sate bakso sapi, sate bakso ikan, sate telur puyuh dan
lain-lain. Lalu piring bambu bersama pilihan lauk dan nasi kucing
diserahkan ke petugas untuk dicatat dan dibumbui sambal dan kecap manis,
lalu dibakar. Bagi Anda yang tidak suka pedas, lauk yang dibakar hanya
dilumuri kecap manis.
Anda dapat memilih minuman berupa kopi
cethe, stmj, wedang jahe, uwuh, sereh, pandan, kayu putih, secang atau
minuman dingin seperti es sirop, es teh tarik dan lain-lain, maupun
minuman hangat seperti kopi, milo dan teh.
Anda
tinggal menunggu di tempat lesaehan atau meja kursi yang tersedia. Bila
proses pembakaran sudah selesai, makanan dan minuman disajikan.
Harga merakyat, saya makan bertiga termasuk minum hanya 66 ribu Rupiah.
Yang
disayangkan musiknya bukan gamelan atau tembang Jawa, tetapi lagu-lagu
rock atau pop dengan speaker besar. Jadi kurang gayeng.
Angkringan Khas Jogja Rea Reo
Pasar Segar, Jl. Sungai Ampal, Balikpapan.
Komentar
Posting Komentar