Langsung ke konten utama

Lensis d'Betutubude, transformasi dari Lombok ke Korea


Rumah makan ini pertama kali buka di kawasan Gunung Sari, Balikpapan tepatnya di sebelah rumah makan New Shangrila dan mengusung menu kuliner khas Lombok. Kini, saya mendapati rumah makan ini sudah hijrah ke jalan Siaga Dalam, dengan bertransformasi dari menjajakan kuliner khas Lombok ke kuliner Korea. Namanyapun berubah menjadi LdB The Korean Eatery.

Menempati ruangan yang tidak begitu luas, dengan interior sederhana, menempati gedung berlantai tiga. Lantai satu dan lantai tiga untuk makan, sedangkan lantai dua untuk dapur. Lantai tiga disebut dengan rooftop, dimana Anda dapat menikmati panorama kota Balikpapan yang konturnya berbukit-bukit.

Di tiap meja tersedia satu buah kompor gas, kotak tissue, dan sendok-garpu. Pajangan di dinding hanya berupa kata-kata mutiara yang ditata apik tapi sederhana. Ada sebuah televisi yang menyiarkan siaran televisi lokal (bukan TV Korea atau yang memutar film-film Korea), yang digabung dengan alunan musik Korea.

Menunya tidak begitu banyak, namun sudah mencakup makanan pembuka, makanan utama dan makanan penutup.Untuk makanan pembuka, Anda dapat memilih Mandu, Tteokbokki atau Bimbimbap.

Untuk menu utama, ada menu bakar-bakaran (grill) dengan sebutan Gogi Kogikui, atau menu berkuah mirip shabu-shabu di Jepang, yang disebut Sukgae. Masih ada pilihan lain yakni seafood jjigae, beef jjigae, galby yugjumaeun. Adapula chijeu yang dibagi tiga pilihan economy, nalgae atau daebak. Anda juga dapat memilih untuk share Migseu Wingspan yang terdiri dari chijeu se, garlic se, mayo se, mustard lemon se, guldak se, oriental se dan lemon cheese.

Untuk makanan yang sederhana, Anda dapat memilih Ra Bokki semacam mie, Bulgogi daging dengan nasi dan Guldak ayam asam manis pedas yang disajikan dengan fried fries dan tteokbokki. Ada dua pilihan standard atau extra cheese, untuk memilih extra cheese harus menambah harga 15 ribu Rupiah.

Menu pilihana lainnya adalah Kimbab, Kimjeu dan Hangug Pizza atau Pizza Korea. Rumah makan ini hanya menyediakan daging halal, jadi Anda tidak perlu was-was bersantap disini.

Guldak
Sebagai makanan penutup tersedia menu Bing Su dengan pilihan ogsusu, gwail, mango, keopi, melon, dan subag / semangka. Harga hanya 38-48 ribu Rupiah, bila ditambah yoghurt Anda harus menambah 10 ribu Rupiah. Atau minuman yoghurt yang lagi nghitz yang disebut Gwail Peopeu dengan pilihan topping mango, subag, ogsusu, melon dan strawberry dengan harga hanya 22 ribu Rupiah.

Mango Peopeu
Makanan dengan cita rasa Korea, yang disajikan hampir setara dengan rasa aslinya, dan dengan harga yang tidak menguras isi kantong Anda. Mau coba, silakan menuju ke TKP.

Lensis d'Betutubude (LdB) The Korean Eatery
Jl. Siaga Dalam, Balikpapan
Jam Buka : 13.00-22.00 WITA (Senin tutup).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie Siantar di Balikpapan

Balikpapan sebagai kota pendatang, tentu berbagai ragam kuliner bisa dicari disini. Salah satunya adalah kuliner asal pulau Sumatera, tepatnya kota Pematang Siantar. Pematang Siantar atau yang lebih sering disebut Siantar, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Medan, memang memiliki kuliner khas, salah satu yang cukup terkenal adalah Mie Siantar. Mie Siantar paling beken di Siantar adalah Awai dan Kok Tong. Berbeda dengan Mie Siantar ditempat asalnya, Mie Siantar di kota Balikpapan cukup aman bagi mereka yang tidak menyantap makanan non halal, karena Mie Siantar disini benar-benar 100% halal. Sama sekali tidak menggunakan daging babi maupun minyak babi. Mie Siantar menggunakan mie yang dibuat sendiri, cukup tebal, dibumbui dengan khas, dan disajikan bersama setengah butir telur rebus, sayur sawi, daun bawang, bawang goreng dan potongan daging ayam yang tidak pelit. Pangsit disajikan bersama kuah pada mangkok kecil terpisah. Mie Siantar Balikpapan Baru, Jl. MT Haryono, Bal...

Di Balikpapan ada Salome, Makanan Apakah Itu ?

Ketika saya mau meninggalkan Pasar Segar, Balikpapan tepat di hook di sebelah gerai Martabak Markobar, terdapat sebuah gerai "Salome Gledek" yang menjual Salome. Memang beberapa waktu di Balikpapan, saya sering mendengar lewat siaran radio yang membahas mengenai kuliner Salome ini, sehingga membuat saya jadi penasaran apa sih Salome ini ? Yang pasti Salome dalam konotasi ini bukanlah nama puteri penari cantik yang dimanja oleh Raja Herodes sehingga minta kepala Yohanes Pembaptis. Guna menghapus rasa penasaran saya lalu mampir sejenak dan melihat apa itu Salome. Ternyata Salome adalah nama lain dari pentol bakso yang pernah ngehitz juga di Surabaya. Salome bentuknya bulat, terbuat dari tepung kanji, terigu dan daging, disajikan bersama saus kacang, saus tomat dan kecap. Menurut kisah penyiar radio, makanan Salome ini mulai marak di Balikpapan pertama kali dijajakan pak le (panggilan untuk abang-abang di Balikpapan) dengan sepeda di lapangan Merdeka, Balikpapan yang sela...

Depot Simpang Empat, Mantao dan Sapi Lada Hitam

Rumah makan ini tergolong rumah makan chinese food tempo dulu, bentuknya sangat sederhana, seperti layaknya rumah makan chinese food dengan dua wajan di bagian depan untuk mengolah masakan, lalu ada bagian untuk mempersiapkan bahan-bahan, dan ada bagian kecil dimanfaatkan sebagai kasir. Meski rumah makan sederhana, tampak ada paling tidak empat mesin EDC, jadi kalau Anda kahabisan uang di dompet, silakan gunakan kartu kredit Anda. Dan bagian lain dari rumah yang tidak terlalu luas ini dimanfaatkan untuk meja dan kursi makan. Bagian selasar rumah juga dimanfaatkan untuk meja kecil dengan dua kursi, disediakan bagi mereka yang hanya datang sendiri atau berdua. Di bagian belakang rumah makan, tampak tumpukan doos yang cukup banyak, rupanya rumah makan ini sudah terkenal sejak dulu dengan mantao-nya, yang terkenal enak dan renyah, ada dua macam mantao yang dijual mantao goreng dan mantao kukus. Ke dua jenis mantao ini sering dibawa pulang sebagai buah tangan oleh para pengunjung ko...