Langsung ke konten utama

Thai Alley : Mengunggah Citra Rasa Thai

Salah satu kuliner yang ada di Jakarta Street Food Festival (JSFF), La Piazza, Kelapa Gading adalah kuliner Thai. Kuliner Thai merupakan salah satu kuliner Asia yang cukup diminati banyak orang. Di arena Jakarta Street Food Festival sebenarnya ada dua gerai kuliner Thai, yaitu Thai Alley dan Thai GoGo.

Kali ini, saya akan membahas makanan yang disajikan di Thai Alley, ada sekitar 8 menu yang ditawarkan yaitu Thai Pad atau kweetiaw goreng ala Thai, sup Thai Tom Yang Goong, nasi goreng nenas atau khao pad sapparod, ayam pandan atau gai hor bai toey, Thai Basil Chicken, dan lain-lain yang tidak sempat dicatat semuanya.

Saya memilih nasi goreng nenas seharga Rp. 35.000,- dan ayam pandan seharga Rp. 25.000,-. Kenapa saya memilih dua menu ini, disebabkan saya melihat nasi goreng nenas kurang lauknya, jadi harus ada lauk sebagai pendamping.

Nasi Goreng Nenas Thai
Ayam Pandan

Uang yang ditransaksikan di Area JSFF

Nasi goreng nenas, rasanya gurih dan segar, dikarenakan adanya campuran buah nenas. Sedangkan ayam pandan memiliki rasa gurih yang nikmat. Secara keseluruhan paduan dua menu kuliner khas Thai ini sangat nikmat disantap sebagai makan malam. Apalagi ditengah area JSFF yang dihibur live music, karena saya hadir pada hari Rabu, yang tampil adalah Abadi Soesman Band dengan lagu-lagu The Beatles.

Kunjungan saya ke JSFF adalah kali kedua, pertama di tahun lalu, dan beberapa hari yang lalu pada JSFF tahun ke dua. Bersamaan dengan JSFF selalu didampingi oleh acara Wine & Cheese Expo. Atmosfir di JSFF tahun ini sangat menarik, karena area ditata seperti kawasan jajanan kaki lima di negara-negara Asia.

Bagi Anda yang ingin menikmati kuliner lokal dan mancanegara, khususnya Asia (Thai, Malay, Korea, Jepang, Taiwan dan Tiongkok), silakan segera datang, karena tanggal 30 November 2014 adalah hari terakhir.

#Yuk Kuliner #Thai
#Jakarta Street Food Festival, Dock 88, La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara

(Sg/26-11-2014)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie Siantar di Balikpapan

Balikpapan sebagai kota pendatang, tentu berbagai ragam kuliner bisa dicari disini. Salah satunya adalah kuliner asal pulau Sumatera, tepatnya kota Pematang Siantar. Pematang Siantar atau yang lebih sering disebut Siantar, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Medan, memang memiliki kuliner khas, salah satu yang cukup terkenal adalah Mie Siantar. Mie Siantar paling beken di Siantar adalah Awai dan Kok Tong. Berbeda dengan Mie Siantar ditempat asalnya, Mie Siantar di kota Balikpapan cukup aman bagi mereka yang tidak menyantap makanan non halal, karena Mie Siantar disini benar-benar 100% halal. Sama sekali tidak menggunakan daging babi maupun minyak babi. Mie Siantar menggunakan mie yang dibuat sendiri, cukup tebal, dibumbui dengan khas, dan disajikan bersama setengah butir telur rebus, sayur sawi, daun bawang, bawang goreng dan potongan daging ayam yang tidak pelit. Pangsit disajikan bersama kuah pada mangkok kecil terpisah. Mie Siantar Balikpapan Baru, Jl. MT Haryono, Bal

Di Balikpapan ada Salome, Makanan Apakah Itu ?

Ketika saya mau meninggalkan Pasar Segar, Balikpapan tepat di hook di sebelah gerai Martabak Markobar, terdapat sebuah gerai "Salome Gledek" yang menjual Salome. Memang beberapa waktu di Balikpapan, saya sering mendengar lewat siaran radio yang membahas mengenai kuliner Salome ini, sehingga membuat saya jadi penasaran apa sih Salome ini ? Yang pasti Salome dalam konotasi ini bukanlah nama puteri penari cantik yang dimanja oleh Raja Herodes sehingga minta kepala Yohanes Pembaptis. Guna menghapus rasa penasaran saya lalu mampir sejenak dan melihat apa itu Salome. Ternyata Salome adalah nama lain dari pentol bakso yang pernah ngehitz juga di Surabaya. Salome bentuknya bulat, terbuat dari tepung kanji, terigu dan daging, disajikan bersama saus kacang, saus tomat dan kecap. Menurut kisah penyiar radio, makanan Salome ini mulai marak di Balikpapan pertama kali dijajakan pak le (panggilan untuk abang-abang di Balikpapan) dengan sepeda di lapangan Merdeka, Balikpapan yang sela

Aneka masakan babi di Lippo Cikarang

Lippo Cikarang adalah komplex perumahan yang dikelilingi oleh banyak sentra industri. Sejalan dengan perkembangan daerah Lippo Cikarang, maka banyak dibuka rumah makan-rumah makan, baik di mall (Mall Lippo Cikarang) maupun di ruko-ruko yang banyak di bangun di kawasan ini. Kemarin malam, saya putar-putar mencari makan untuk makan malam, menyusuri jl. MH Thamrin, Sriwijaya hingga Majapahit dan tertarik pada sebuah rumah makan dengan nama Waka-Waka, Your Asian Kitchen. Semula saya menduga ini rumah makan Manado, namun ternyata rumah makan dengan menu terbatas dan mengkhususkan pada masakan Asia, khususnya chinese food. Menu di rumah makan ini tidak banyak, hanya tersedia s ate babi, sate kulit, ayam panggang bumbu ala Waka-Waka, cu kiok, bakut kiam chai, theu fu kok / baso tahu, go hiong, pangsit kuah, pangsit goreng, sui kiaw goreng, bakmi babi, dan choipan. Bakmi Babi Kondisi rumah makan-nya bersih, di tata minimalis, pelayanannya cukup cepat. Pilihan saya, bakmi babi