Langsung ke konten utama

Ada Ice Cream Dalam Batok

Jakarta Street Food Festival (JSFF) kembali digelar tahun ini, mengulang sukses tahun lalu. Ragam kuliner yang ditawarkan lebih bervariasi dan lebih menggoda selera, karena menjajakan menu yang bervariasi baik kuliner lokal maupun kuliner manca negara (Thai, Malay, Korea, Jepang, Taiwan, Tiongkok, dll).

Dari sekian banyak menu yang ditawarkan, saya sempat mencoba Thai Coconut Ice Cream di gerai Thai GoGo, karena yang paling menarik dan membuat penasaran. Dessert sejenis es campur ini dikemas sedemikian unik dengan menggunakan batok kelapa. Penataannya juga artistik, tidak kalah dengan dessert-dessert Taiwan yang lagi nge-trend di Indonesia, seperti HongTang, BlackBall, dll.

Thai Coconut Ice Cream disajikan dengan cara ice cream dimasukkan ke dalam batok kelapa, lalu ditambahkan aneka topping pilihan, yang terdiri dari jagung, kacang merah, kacang tanah, nata de coco, ubi manis dan kolang-kaling.

Thai Coconut Ice Cream
Soal rasa tentunya relatif hampir sama dengan ice cream biasa, yang membuat berbeda adanya tambahan topping diatasnya. Rata-rata rasa topping manis, sehingga secara keseluruhan rasa dessert ini adalah manis.

Dessert khas Thai ini dapat Anda nikmati di area Jakarta Street Food Festival @ La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Event ini diselenggarakan mulai dari tanggal 14-30 November 2014, buka tiap hari dengan jam buka dan jam tutup berbeda, hari Senin-Kamis tutup jam 22.00 WIB, sedangkan Jumat-Sabtu-Minggu tutup jam 23.00WIB, sedangkan jam bukanya Senin-Kamis jam 16.00 WIB, Jumat jam 15.00 sedangkan hari Sabtu-Minggu dibuka lebih awal dari jam 11.00 WIB.

#Yuk Kuliner #Thai
#Jakarta Street Food Festival, Dock 88, La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

(Sg/26-11-2014)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie Siantar di Balikpapan

Balikpapan sebagai kota pendatang, tentu berbagai ragam kuliner bisa dicari disini. Salah satunya adalah kuliner asal pulau Sumatera, tepatnya kota Pematang Siantar. Pematang Siantar atau yang lebih sering disebut Siantar, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Medan, memang memiliki kuliner khas, salah satu yang cukup terkenal adalah Mie Siantar. Mie Siantar paling beken di Siantar adalah Awai dan Kok Tong. Berbeda dengan Mie Siantar ditempat asalnya, Mie Siantar di kota Balikpapan cukup aman bagi mereka yang tidak menyantap makanan non halal, karena Mie Siantar disini benar-benar 100% halal. Sama sekali tidak menggunakan daging babi maupun minyak babi. Mie Siantar menggunakan mie yang dibuat sendiri, cukup tebal, dibumbui dengan khas, dan disajikan bersama setengah butir telur rebus, sayur sawi, daun bawang, bawang goreng dan potongan daging ayam yang tidak pelit. Pangsit disajikan bersama kuah pada mangkok kecil terpisah. Mie Siantar Balikpapan Baru, Jl. MT Haryono, Bal...

Di Balikpapan ada Salome, Makanan Apakah Itu ?

Ketika saya mau meninggalkan Pasar Segar, Balikpapan tepat di hook di sebelah gerai Martabak Markobar, terdapat sebuah gerai "Salome Gledek" yang menjual Salome. Memang beberapa waktu di Balikpapan, saya sering mendengar lewat siaran radio yang membahas mengenai kuliner Salome ini, sehingga membuat saya jadi penasaran apa sih Salome ini ? Yang pasti Salome dalam konotasi ini bukanlah nama puteri penari cantik yang dimanja oleh Raja Herodes sehingga minta kepala Yohanes Pembaptis. Guna menghapus rasa penasaran saya lalu mampir sejenak dan melihat apa itu Salome. Ternyata Salome adalah nama lain dari pentol bakso yang pernah ngehitz juga di Surabaya. Salome bentuknya bulat, terbuat dari tepung kanji, terigu dan daging, disajikan bersama saus kacang, saus tomat dan kecap. Menurut kisah penyiar radio, makanan Salome ini mulai marak di Balikpapan pertama kali dijajakan pak le (panggilan untuk abang-abang di Balikpapan) dengan sepeda di lapangan Merdeka, Balikpapan yang sela...

Depot Simpang Empat, Mantao dan Sapi Lada Hitam

Rumah makan ini tergolong rumah makan chinese food tempo dulu, bentuknya sangat sederhana, seperti layaknya rumah makan chinese food dengan dua wajan di bagian depan untuk mengolah masakan, lalu ada bagian untuk mempersiapkan bahan-bahan, dan ada bagian kecil dimanfaatkan sebagai kasir. Meski rumah makan sederhana, tampak ada paling tidak empat mesin EDC, jadi kalau Anda kahabisan uang di dompet, silakan gunakan kartu kredit Anda. Dan bagian lain dari rumah yang tidak terlalu luas ini dimanfaatkan untuk meja dan kursi makan. Bagian selasar rumah juga dimanfaatkan untuk meja kecil dengan dua kursi, disediakan bagi mereka yang hanya datang sendiri atau berdua. Di bagian belakang rumah makan, tampak tumpukan doos yang cukup banyak, rupanya rumah makan ini sudah terkenal sejak dulu dengan mantao-nya, yang terkenal enak dan renyah, ada dua macam mantao yang dijual mantao goreng dan mantao kukus. Ke dua jenis mantao ini sering dibawa pulang sebagai buah tangan oleh para pengunjung ko...