Langsung ke konten utama

Berburu kue khas Kalimantan (1)


Setelah kira-kira satu bulan tinggal di Balikpapan, saya mulai mengenal arah sehingga mulai melakukan pencarian kuliner di kota ini. Yang pertama kali kucari adalah mencari aneka kue basah yang terkenal enak.

Aneka kue basah khas Kalimantan, kutemukan di Jl. MT Haryono di dekat Fave Hotel, disana dijual aneka macam kue basah khas Kalimantan. Karena kebetulan saat itu sedang ramai, maka agak sulit untuk menanyakan nama-nama kue tersebut kepada penjualnya. Jadi, dalam pencarian perdana ini, hanya kubeli empat jenis kue basah.

1. Wadai Sari Muka
    Kue tradisional Kalimantan Timur ini sangat gurih, lezat, lembut dan manis rasanya.
    Bentuknya bagian atas berwarna hijau karena pengaruh pandan, sedangkan dibawahnya putih,
    terbuat dari bahan tepung beras dan tepung sagu dengan menambahkan santan. Di daerah lain
    di Indonesia dikenal dengan nama kue talam.



2. Wadai Sari Muka Kakau
    Kue ini sangat gurih rasanya dengan tambahan rasa coklat dari gula merah, lembut dan manis
    rasanya. Bentuknya seperti wadai sari muka lainnya, hanya ada texture berlapis-lapis.



3. Kue kikicak / lupis
    Kue ini terasa kenyal-kenyil di mulut, manis karena ada gula merah dan gurih karena ada parutan kelapa. Bentuknya irisan bulat dengan ditaburi parutan kelapa dan disiram gula merah.



4. Kue Putri Noang
    Kue ini berbahan dasar singkong yang didalamnya terdapat pisang raja. Dan disajikan dengan parutan kelapa, sehingga menambah gurih rasanya. Di Jawa Tengah biasa disebut dengan nama Kue Koco Moto atau di Pasundan disebut dengan nama Kue Putri Noong.



Sampai jumpa di perburuan kuliner berikutnya.

#Kuliner Nusantara
#Kue Basah Khas Kalimantan, Jl. MT Haryono RT 34 (Dam Dalam), Balikpapan, Kalimantan Timur.

(sg/22-03-2014)



Komentar

  1. wuiiih jadi kepingin icip-icip nich mas... keep posting mas... jangan lupa mampir dan beri komentar,....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie Siantar di Balikpapan

Balikpapan sebagai kota pendatang, tentu berbagai ragam kuliner bisa dicari disini. Salah satunya adalah kuliner asal pulau Sumatera, tepatnya kota Pematang Siantar. Pematang Siantar atau yang lebih sering disebut Siantar, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Medan, memang memiliki kuliner khas, salah satu yang cukup terkenal adalah Mie Siantar. Mie Siantar paling beken di Siantar adalah Awai dan Kok Tong. Berbeda dengan Mie Siantar ditempat asalnya, Mie Siantar di kota Balikpapan cukup aman bagi mereka yang tidak menyantap makanan non halal, karena Mie Siantar disini benar-benar 100% halal. Sama sekali tidak menggunakan daging babi maupun minyak babi. Mie Siantar menggunakan mie yang dibuat sendiri, cukup tebal, dibumbui dengan khas, dan disajikan bersama setengah butir telur rebus, sayur sawi, daun bawang, bawang goreng dan potongan daging ayam yang tidak pelit. Pangsit disajikan bersama kuah pada mangkok kecil terpisah. Mie Siantar Balikpapan Baru, Jl. MT Haryono, Bal...

Di Balikpapan ada Salome, Makanan Apakah Itu ?

Ketika saya mau meninggalkan Pasar Segar, Balikpapan tepat di hook di sebelah gerai Martabak Markobar, terdapat sebuah gerai "Salome Gledek" yang menjual Salome. Memang beberapa waktu di Balikpapan, saya sering mendengar lewat siaran radio yang membahas mengenai kuliner Salome ini, sehingga membuat saya jadi penasaran apa sih Salome ini ? Yang pasti Salome dalam konotasi ini bukanlah nama puteri penari cantik yang dimanja oleh Raja Herodes sehingga minta kepala Yohanes Pembaptis. Guna menghapus rasa penasaran saya lalu mampir sejenak dan melihat apa itu Salome. Ternyata Salome adalah nama lain dari pentol bakso yang pernah ngehitz juga di Surabaya. Salome bentuknya bulat, terbuat dari tepung kanji, terigu dan daging, disajikan bersama saus kacang, saus tomat dan kecap. Menurut kisah penyiar radio, makanan Salome ini mulai marak di Balikpapan pertama kali dijajakan pak le (panggilan untuk abang-abang di Balikpapan) dengan sepeda di lapangan Merdeka, Balikpapan yang sela...

Depot Simpang Empat, Mantao dan Sapi Lada Hitam

Rumah makan ini tergolong rumah makan chinese food tempo dulu, bentuknya sangat sederhana, seperti layaknya rumah makan chinese food dengan dua wajan di bagian depan untuk mengolah masakan, lalu ada bagian untuk mempersiapkan bahan-bahan, dan ada bagian kecil dimanfaatkan sebagai kasir. Meski rumah makan sederhana, tampak ada paling tidak empat mesin EDC, jadi kalau Anda kahabisan uang di dompet, silakan gunakan kartu kredit Anda. Dan bagian lain dari rumah yang tidak terlalu luas ini dimanfaatkan untuk meja dan kursi makan. Bagian selasar rumah juga dimanfaatkan untuk meja kecil dengan dua kursi, disediakan bagi mereka yang hanya datang sendiri atau berdua. Di bagian belakang rumah makan, tampak tumpukan doos yang cukup banyak, rupanya rumah makan ini sudah terkenal sejak dulu dengan mantao-nya, yang terkenal enak dan renyah, ada dua macam mantao yang dijual mantao goreng dan mantao kukus. Ke dua jenis mantao ini sering dibawa pulang sebagai buah tangan oleh para pengunjung ko...