Langsung ke konten utama

Ippolito : Pojok kopi di Blue Sky Premier Lounge

Bagi para penggemar kopi belum tentu ada yang mengenal Ippolito Aldobrandini (1536-1605), seorang Italia yang dapat disebutkan sebagai pahlawan bagi perkembangan kopi. Nama Ippolito digunakan di sebuah pojok dari Blue Sky Premier Lounge, yang terletak di bandara udara Sepinggan, Balikpapan.


Coffee Latte


Menurut sejarah per-kopi-an, suatu saat kopi sebagai minuman pernah dilarang oleh negara-negara di seluruh Eropa, sebab menimbulkan gejala "high" bagi manusia setelah mengkonsumsinya. Pengumuman resmi dari pemerintah diumumkan pada tahun 1500, tetapi seorang dari Italia bernama Ippolito yakin bahwa manusia tidak boleh kehilangan minuman yang sangat bagus ini.  Ketika ia ditakdirkan bertemu dengan Paus Clement VIII pada tahun 1592, ia berhasil membuktikan kopi pantas dikonsumsi. Ini adalah peristiwa monumental dalam sejarah kopi dimana masyarakat umum tidak lagi dilarang menikmati minuman yang menakjubkan ini. Hari ini kopi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan di seluruh dunia. Jadi kita patut menjadikan Ippolito sebagai pahlawan, khususnya bagi para coffee-mania maupun para pemilik kedai kopi di seluruh dunia.


Bila pada umumnya, lounge di bandara hanya menyediakan mesin pembuat kopi, maka di Blue Sky - Balikpapan, Anda akan dilayani oleh seorang barista yang dengan sigap meracik kopi bagi para tamu Blue Sky Premier Lounge.

Blue Sky Premiere Lounge adalah lounge pertama di bandara Sepinggan - Balikpapan, yang dikelola oleh Blue Sky Hotel. Menyediakan tempat tunggu yang nyaman bagi para pengguna jasa penerbangan. Seperti lazimnya lounge di bandara lain, Blue Sky menyediakan bubur ayam, mie ayam, mie pangsit, mie bakso, gorengan (tahu, tempe, singkong, ketela), soto Betawi, rujak dan kue-kue.

#Yuk Kuliner #Kopi
#Blue Sky Premier Lounge, Gate 8, Bandara Sepinggan, Balikpapan.

(Sg-29/01/2015)

Komentar

  1. Thanks pak sudah posting..

    BalasHapus
  2. Thanks sir for the post..

    BalasHapus
  3. Your are welcome pak Ichsan, sampai ketemu bila saya bertugas ke Balikpapan lagi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie Siantar di Balikpapan

Balikpapan sebagai kota pendatang, tentu berbagai ragam kuliner bisa dicari disini. Salah satunya adalah kuliner asal pulau Sumatera, tepatnya kota Pematang Siantar. Pematang Siantar atau yang lebih sering disebut Siantar, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Medan, memang memiliki kuliner khas, salah satu yang cukup terkenal adalah Mie Siantar. Mie Siantar paling beken di Siantar adalah Awai dan Kok Tong. Berbeda dengan Mie Siantar ditempat asalnya, Mie Siantar di kota Balikpapan cukup aman bagi mereka yang tidak menyantap makanan non halal, karena Mie Siantar disini benar-benar 100% halal. Sama sekali tidak menggunakan daging babi maupun minyak babi. Mie Siantar menggunakan mie yang dibuat sendiri, cukup tebal, dibumbui dengan khas, dan disajikan bersama setengah butir telur rebus, sayur sawi, daun bawang, bawang goreng dan potongan daging ayam yang tidak pelit. Pangsit disajikan bersama kuah pada mangkok kecil terpisah. Mie Siantar Balikpapan Baru, Jl. MT Haryono, Bal...

Di Balikpapan ada Salome, Makanan Apakah Itu ?

Ketika saya mau meninggalkan Pasar Segar, Balikpapan tepat di hook di sebelah gerai Martabak Markobar, terdapat sebuah gerai "Salome Gledek" yang menjual Salome. Memang beberapa waktu di Balikpapan, saya sering mendengar lewat siaran radio yang membahas mengenai kuliner Salome ini, sehingga membuat saya jadi penasaran apa sih Salome ini ? Yang pasti Salome dalam konotasi ini bukanlah nama puteri penari cantik yang dimanja oleh Raja Herodes sehingga minta kepala Yohanes Pembaptis. Guna menghapus rasa penasaran saya lalu mampir sejenak dan melihat apa itu Salome. Ternyata Salome adalah nama lain dari pentol bakso yang pernah ngehitz juga di Surabaya. Salome bentuknya bulat, terbuat dari tepung kanji, terigu dan daging, disajikan bersama saus kacang, saus tomat dan kecap. Menurut kisah penyiar radio, makanan Salome ini mulai marak di Balikpapan pertama kali dijajakan pak le (panggilan untuk abang-abang di Balikpapan) dengan sepeda di lapangan Merdeka, Balikpapan yang sela...

Depot Simpang Empat, Mantao dan Sapi Lada Hitam

Rumah makan ini tergolong rumah makan chinese food tempo dulu, bentuknya sangat sederhana, seperti layaknya rumah makan chinese food dengan dua wajan di bagian depan untuk mengolah masakan, lalu ada bagian untuk mempersiapkan bahan-bahan, dan ada bagian kecil dimanfaatkan sebagai kasir. Meski rumah makan sederhana, tampak ada paling tidak empat mesin EDC, jadi kalau Anda kahabisan uang di dompet, silakan gunakan kartu kredit Anda. Dan bagian lain dari rumah yang tidak terlalu luas ini dimanfaatkan untuk meja dan kursi makan. Bagian selasar rumah juga dimanfaatkan untuk meja kecil dengan dua kursi, disediakan bagi mereka yang hanya datang sendiri atau berdua. Di bagian belakang rumah makan, tampak tumpukan doos yang cukup banyak, rupanya rumah makan ini sudah terkenal sejak dulu dengan mantao-nya, yang terkenal enak dan renyah, ada dua macam mantao yang dijual mantao goreng dan mantao kukus. Ke dua jenis mantao ini sering dibawa pulang sebagai buah tangan oleh para pengunjung ko...