Langsung ke konten utama

Festival Kuliner Serpong

Untuk kesekian kalinya, Summarecon Mall Serpong menggelar Festival Kuliner Serpong. Tahun ini diadakan dari tanggal 15 Agustus - 7 September 2014. Dapat dipastikan akan diperpanjang, bila melihat animo pengunjung yang cukup ramai tiap hari, dilihat dari sulitnya mendapatkan meja di malam hari, meski tahun ini ada penambahan meja untuk 2 orang di tengah-tengah koridor.

Tahun ini themanya "Sulawesi Nyamanna' ... Pe Sadap", diharapkan area akan dikuasai oleh penjaja masakan asal Sulawesi, namun pengunjung hanya mendapati sekitar 16% masakan Sulawesi (Makassar dan Manado) dari total 90 booth + gerobak.

Masakan khas Sulawesi yang tersedia adalah Otak-otak Baba The Makassar, Lumpia Sulawesi, Pisang Goreng Sambal Rica, Bubur Manado, Klappertaart, Sop Konro Karebosi, Mapalus Kukis Manado, Dapoer Manado, Nyuknyang, Pangsit Mie Ujung Pandang, Nasi Goreng Merah, Nasi Tude Bakar Rica, Mie Cakalang, Coto Makassar, Tinoransak, Nasi Kuning Cakalang, Es Pisang Hijau, Kopi Sulawesi dan Oleh-oleh Sulawesi.

Nyuknyang
Mie Pangsit Special Ujung Pandang
Sisanya dikerubuti oleh penjaja masakan dari daerah lainnya, seperti Semarang (Nasi Goreng Babat, Tahu Bakso), Ungaran (Sate Kempleng), Solo (Tongseng, Serabi Notosuman), Medan (Martabak, Kue Putu Bambu, Rujak, Cakwe), Jambi (Nasi Minyak), Bali (Bongkot, Sate Lilit), Bandung (Siomay, Mie Kocok, Ronde Jahe, Es Cendol), Yogya (Gudeg, Bakmi Jawa), Bogor (Asinan), Betawi (Gado-gado, Rujak Juhi, Kerak Telor), Surabaya (Tahu Tek) dan Cirebon (Tahu Gejrot) serta puluhan makanan umum lainnya.

Secara tematik sebenarnya kurang berhasil, karena upaya membuat dekor kapal pinisi,  benteng Fort Rotterdam, rumah adat Toraja dan pertunjukan musik tradisional Sulawesi,  serta seragam Bugis lengkap dengan badiknya, tenggelam oleh aneka masakan non Sulawesi.

Lebih bijak bila Festival Kuliner ini bertajuk Festival Kuliner Nusantara. Selamat menikmati Kuliner Nusantara di Serpong !


#Kuliner Nusantara
#Summarecon Mall Serpong, Tangerang

(Sg/20-08-2014)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie Siantar di Balikpapan

Balikpapan sebagai kota pendatang, tentu berbagai ragam kuliner bisa dicari disini. Salah satunya adalah kuliner asal pulau Sumatera, tepatnya kota Pematang Siantar. Pematang Siantar atau yang lebih sering disebut Siantar, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Medan, memang memiliki kuliner khas, salah satu yang cukup terkenal adalah Mie Siantar. Mie Siantar paling beken di Siantar adalah Awai dan Kok Tong. Berbeda dengan Mie Siantar ditempat asalnya, Mie Siantar di kota Balikpapan cukup aman bagi mereka yang tidak menyantap makanan non halal, karena Mie Siantar disini benar-benar 100% halal. Sama sekali tidak menggunakan daging babi maupun minyak babi. Mie Siantar menggunakan mie yang dibuat sendiri, cukup tebal, dibumbui dengan khas, dan disajikan bersama setengah butir telur rebus, sayur sawi, daun bawang, bawang goreng dan potongan daging ayam yang tidak pelit. Pangsit disajikan bersama kuah pada mangkok kecil terpisah. Mie Siantar Balikpapan Baru, Jl. MT Haryono, Bal

Di Balikpapan ada Salome, Makanan Apakah Itu ?

Ketika saya mau meninggalkan Pasar Segar, Balikpapan tepat di hook di sebelah gerai Martabak Markobar, terdapat sebuah gerai "Salome Gledek" yang menjual Salome. Memang beberapa waktu di Balikpapan, saya sering mendengar lewat siaran radio yang membahas mengenai kuliner Salome ini, sehingga membuat saya jadi penasaran apa sih Salome ini ? Yang pasti Salome dalam konotasi ini bukanlah nama puteri penari cantik yang dimanja oleh Raja Herodes sehingga minta kepala Yohanes Pembaptis. Guna menghapus rasa penasaran saya lalu mampir sejenak dan melihat apa itu Salome. Ternyata Salome adalah nama lain dari pentol bakso yang pernah ngehitz juga di Surabaya. Salome bentuknya bulat, terbuat dari tepung kanji, terigu dan daging, disajikan bersama saus kacang, saus tomat dan kecap. Menurut kisah penyiar radio, makanan Salome ini mulai marak di Balikpapan pertama kali dijajakan pak le (panggilan untuk abang-abang di Balikpapan) dengan sepeda di lapangan Merdeka, Balikpapan yang sela

Aneka masakan babi di Lippo Cikarang

Lippo Cikarang adalah komplex perumahan yang dikelilingi oleh banyak sentra industri. Sejalan dengan perkembangan daerah Lippo Cikarang, maka banyak dibuka rumah makan-rumah makan, baik di mall (Mall Lippo Cikarang) maupun di ruko-ruko yang banyak di bangun di kawasan ini. Kemarin malam, saya putar-putar mencari makan untuk makan malam, menyusuri jl. MH Thamrin, Sriwijaya hingga Majapahit dan tertarik pada sebuah rumah makan dengan nama Waka-Waka, Your Asian Kitchen. Semula saya menduga ini rumah makan Manado, namun ternyata rumah makan dengan menu terbatas dan mengkhususkan pada masakan Asia, khususnya chinese food. Menu di rumah makan ini tidak banyak, hanya tersedia s ate babi, sate kulit, ayam panggang bumbu ala Waka-Waka, cu kiok, bakut kiam chai, theu fu kok / baso tahu, go hiong, pangsit kuah, pangsit goreng, sui kiaw goreng, bakmi babi, dan choipan. Bakmi Babi Kondisi rumah makan-nya bersih, di tata minimalis, pelayanannya cukup cepat. Pilihan saya, bakmi babi